Selasa, 21 April 2015

Rasakan Sedetik Saja Menjadi diriku

Tolong rasakan,

rasakan sedetik saja menjadi diriku
saat mataku sampai tidak mampu mengeluarkan air mata melihatmu menghampirinya.

rasakan sedetik saja
ketika bibirku tak mampu berucap ketika ingin menyapa saat tangannya merengkuh pundakmu.

rasakan sedetik saja
ketika mulut ini ingin berteriak namun hati tercekik lantas tak mampu memerintah

rasakan sedetik saja
saat kaki ini ingin merangkak mengejar kau dan dia yang terbang
saat tangan ingin meraih namun kau sudah duduk bersanding lalu menjauh

rasakan sedetik saja, tolong
saat hati lemah ini terombang-ambingkan badai saat kau sedang beratap sama dengannya
tolong, rasakan

tolong,
saat kaki ini lumpuh hanya mampu menunggu dan sepasang kakimu dan dia melangkah bersama

rasakan sedetik saja, tolong
saat perut ini bahkan tidak berisi angin sama sekali, sedang kau dan dia duduk di meja yang sama

tolong rasakan,
saat mata ini kosong, layu, sembab, air matapun enggan lagi menyambangi
saat senyumu dan dia merekah seperti cakrawala yang menghangatkan kalian

tolong rasakan sedetik saja
saat telinga ini tak mampu lagi mendengar suara angin setipis harapan
sedang keras terdengar tawa penuh harap kalian

tolong rasakan sedetik saja jika kau mampu
jika ternyata, aku adalah lelakimu
sedangkan kau nikmati hari, hari, hari bersamanya

tolong rasakan sedetik saja sakit yang kurasa, sakit yang tidak ingin kau tumbuhkan dihatiku, namun kau biarkan menggerogotiku

tolong rasakan detik yang terakhir ini, saat mata ini akhirnya terpejam tanpa mampu terbuka lagi, saat telinga ini akhirnya tak mampu benar-benar mendengar, saat mulut sayup ini sudah benar pecah terkunci, saat semua tubuh ini tak mampu bergerak, hanya hati yang lemah berdetak masih tetap menanti.

langit senja berjuta warna lantas bertanya,

apakah saat itu kau akan meninggalkannya
atau
apakah saat itu kau akan benar-benar mencintainya?



entah berantah hampir mati
21 April 2015
teruntuk wanita yang meragukan rasa hingga
ia terjebak dalam kebingungan dan kedustaan

Minggu, 12 April 2015

Jalur Pendakian Puncak Magir via WatuOndo (embung sriten)



Selamat senja,
identik saja puncak ini dengan senja, ya puncak magir, tepat tipis diatas embung batara sriten di desa pilangrejo, kecamatan nglipar kabupaten gunungkidul yogyakarta. tempat tertinggi di gunungkidul setelah gunung api puba nglanggeran dengan ketinggian 879 mdpl.

sekedar info saja, tadi pas lagi milih-milih foto ada segerombolan anak UAJY pada mau naik dengan 4 motor matic (tak usah sebut merk yak :D), mereka mampir dan bertanya-tanya soal akses dan medan. Kebetulan mayoritas cewek. (eaaaaaa). Karena memang akses untuk kendaraan yang masih bisa dibilang sulit dan berbahaya, apalagi untuk malam hari akhirnya saya sarankan mereka untuk kembali lagi esok hari, atau naik dengan berjalan kaki.

Untuk jalur pendakian, bisa ditempuh dengan waktu normal 3-4 jam dan jarak tempuh sekitar +/-4 km.
Jalur via watuondo adalah jalur yang paling pendek dan medannya sudah lumayan berat. jalur pendakian awalnya mirip dengan pendakian di gunung lawu. Akan dijumpai jalan aspal yang rusak, kemudian masuk ke saluran air yang menuju ke jembatan di sungai kecil dibawah watuondo. Watuondo sejenis batu breksit sepanjang 50an meter dengan ketinggian 45derajat yang terbentuk seperti anak tangga, yang merupakan jalan tinggalan nenek moyang warga sriten untuk akses jalan utama sebelum ada jalan utama dibuka.
watuondo


Setelah sampai dipuncak watuondo, mulai dijumpai jalur dengan rumput alang-alang dan semak belukar disekitarnya. Medan yang akan dilalui bervariasi jalur datar setapak dan tanjakan-tanjakan dari batu breksit yang akan sangat licin saat hujan. Terdapat dua jalur yang bersebelahan dengan jurang yang lumayan dalam, jadi penting "safety first" puncak tidak akan pindah.

Saat survey jalur nekat menggunakan sepeda, amazing!!!

Selanjutnya jalur pendakian akan melewati beberapa rumah tradisional warga, hamparan sawah dengan terasreing indah dan berbagai pohon indahnya untuk sekedar bersantai dengan berayun di hammock. Jika feeling anda haus akan tempat indah, Anda akan menemukan tempat ini: 

lemahbang-gundukan tanah merah

anda bisa bermain papan disini, seperti sandboarding di gumuk pasir parangtritis. Puncak magir sudah dekat deari tempat ini.

beberapa foto di puncak: 
joglo/pendopo di embung batara-sriten

 embung batara-sriten

camping ground di puncak magir

senja di puncak magir 


matahari terbit, tampak gunung lawu dan lautan awan di pagi hari.

view puncak magir sebelah utara, ada gunung merapi, gunung merbabu, gunung sindoro dan gunung sumbing.

Selain jalur watu ondo yang relatif dekat dan tidak terlalu berat, ada dua jalur lain yaitu via jalur banyunibo dengan medan setengah sungai dan setengah jalur setapak, dan medan yang paling berat adalah jalur jember yang didominasi oleh medan sungai dengan air terjunnya yang awesome banget. 

salah satu air terjun di jalur treking via jember.

Mau mendaki bareng, boleh. Alam diciptakan untuk kebersamaan bukan untuk dijual.



Hati-hati hujan. :) salam.

Senin, 06 April 2015

Angin, ia datang menunjukkan rasa.




aku akan membiarkannya, membiarkanmu terbawa oleh ganasnya angin di atas sana. 
bukan karena aku menyerah, bukan karena aku tak mampu menghadapinya atau mengendalikannya.
aku bukan seorang pengendali, aku juga bukan pengekang.
rasa....
aku hanyalah sang penikmat rasa
bahkan saat aku harus menerima, jika angin ganas itu membawamu terus melayang tinggi,
menjauh dariku.
aku menikmati saat-saat kau di atas sana 
melayang, menikmati senja tanpa batas,
menunggumu kembali pulang, tanpa rasa sakit.

aku menikmati disaat kau menangis,
disaat angin ingin merebutmu dariku
saat hujan menghadangmu untuk pulang

aku menikmati rasa

bukan, angin tidak pernah merebutmu
hujanpun tidak pernah menghadangmu,
angin mengajariku, untuk mengulurmu,
ia peduli terhadapmu, juga terhadapku
kau harus bisa melayang tanpa terlepas
aku harus bisa mengulur tanpa melepas

angin akan mereda, ia selalu ada tapi ia bukanlah segalanya
ia datang menunjukkan rasa yang sebenarnya


ia datang menguatkan rasa


yk,7april#rs

Diam

Diam, Apakah kita harus menganggap gunung sebagai tempat  ibadah agar terbebas dari sampah dan tetap suci? Apakah kita harus...